Rabu, 28 Maret 2012







AIR MATA SURGA

Posted on 3 Maret 2011
8

Sudah letih hati ini mengarungi hidup, dengan berbagai derita dusta dan nista, hanya untuk kepantasan diri dan sanjungan manusia-manusia lain. Hidup untuk mengejar sesuatu yang nanti akan aku tinggalkan.
Setiap usaha yang aku lakukan untuk meraih mimpi terkadang kandas di tengah jalan, ditambah himpitan dan tekanan hidup yang semakin berat, kupegang erat hati ini bagaikan kugigit sabut kelapa.
Jatuh dan jatuh lagi dalam kubangan kejengkelan dan keputus asaan. Ya Allah “Mengapa kau buat aku begini” itulah sekelumit kalimat yang menyatakan kejengkelanku pada Yang Kuasa. Tak terasa ada keinginan diriku untuk meninggalkan diri-NYA, Allah sang Tuhan.
Aku berontak atas keadaanku, aku meraung dalam kemarahanku, aku mempertanyakan akan hidupku “Mengapa aku harus diciptakan” dalam keadaan yang berat ini.
Ya, aku akan meninggalkan-NYA. Tapi, bukankah ini semu, sesemu apa yang kulihat dan kurasakan saat ini. Aku akan berontak pada-NYA, aku akan meninggalkan-NYA, Tapi  nanti aku akan bertemu juga dengan-NYA untuk dimintai pertanggungan atas sikapku.
Akhirnya aku PASRAH. Kujalani hidup ini dengan ikhlas meski hidup yang kurasakan belum seindah yang kuinginkan.
Malam semakin larut ku susuri jalanan pertokoan ini. Keadaan mulai sepi hanya segelintir orang yang lalu lalang. Di pinggiran Trotoar tampak seorang nenek yang dengan khusyuknya melakukan sholat di pinggir emperan toko.Uff…begitu nikmatnya, begitu syahdunya. Itulah hidup yang aku cari. Hidup dalam kenyamanan pada kondisi apapun.
Ingin sekali aku hidup dalam diri mereka. Yang tenang dalam kekurangannya, Yang nyaman dalam ketidakpastiannya. Karena aku tahu pasti mereka sudah menemukan Surga itu.
BY WEDUL SHERENIAN
Inandra Publisher, 2010 - 240 halaman

Apa yang dikatakan orang - Tulis resensi

Ulasan Pengguna - Tandai sebagai tidak pantas
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ...
Andai aku bisa kembaliAku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada orang lain.
Tuhan ...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.
Tuhan ...
Inginkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan ...
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagian
Kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan ...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
Kepada siapapun yang mengenalku.
Tuhan ...
Surat Kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali ......
Ke dunia yang Kau berikan padaku ......
Itulah untaian kata puisi dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil Keke. Keke adalah seorang gadis remeja yang berusia 13 tahun, ia anak ke tiga dari tiga bersaudara. Keke juga seorang gadis cantik, pintar, baik dan mantan artis penyanyi cilik tahun 1998 yang tiba-tiba divonis mengalami kanker rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama kali di Indonesia.
Tetapi dibalik itu, Keke mempunyai keluarga yang bahagia, meskipun kedua orangtuanya sudah bercerai sejak dua tahun terakhir. Tapi hubungan kedua orangtuanya masih terjalin dengan baik. Keke tinggal bersama ayah dan kedua kakaknya. Keke mempunyai ayah yang sangat baik dan perhatian. Sekarang keke duduk di bangku SLTP.
Menurut Keke, pendidikan adalah segalanya dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah ilmu pengetahuan dan selalu ia terapkan. Komik favorit Keke adalah Dragon Ball dan Candy-Candy. Sejak duduk di bangku SLTP Keke mempunyai sahabat yang sangat baik dan ada saat ia sedang sedih maupun senang.
Suatu pagi Keke terbangun dengan mata yang merah kemudian hidung berdarah. Keke dibawa oleh ayahnya ke dokter untuk diperiksa. Awalnya ayah tidak menceritakan tentang penyakit yang diderita oleh Keke. Dan jika Keke bertanya kepada ayah tentang penyakitnya pasti ayah Keke bilang “Itu hanya penyakit biasa”. Tapi, Keke mulai curiga dengan ayahnya dan ia mulai mencari informasi di Internet tentang penyakitnya.
Suatu hari, saat pergi sekolah Keke bertemu dengan seorang Ibu dan Anak kecil. Anak kecil tersebut takut melihat bagian wajah Keke karena di bagian wajahnya ada benjolan seperti monster. Dalam perjalanan menuju sekolah Keke menangis tersedu-tersedu karena Ibu tadi bilang bahwa dia terkena penyakit tumor.
Saat pulang kerumah, Keke langsung masuk kamar dan mengunci pintunya. Ia tidak mau makan dan minum. Ayahnya pun sangat khawatir dengan kondisi Keke saat ini. Malam itu, tiba-tiba teman ayah Keke datang, dia adalah seorang ahli herbal dan dia datang jauh-jauh hanya untuk membawa bermacam tumbuh-tumbuhan seperti bawang merah yang berwarna tua untuk menyembuhkan penyakit yang ada dalam tubuh Keke.
Hari demi hari, Keke hanya bisa makan bawang pahit yang diberikan oleh teman ayahnya bahkan menjadi santapan Keke. Ketika Keke memakan bawang pahit itu tiba-tiba ayahnya pun ikut memakannya. Keke hanya bisa tersenyum tapi dalam hatinya ia ingin menangis ketika ayahnya berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Keke sadar semangat ayah telah membuat keinginan sembuh bangkit kembali akhirnya Keke menghabiskan bawang pahit itu sekuat tenaga. Ayahnya begitu gembira, dan tersenyum pada Keke. Keinginan ayahnya seakan-akan memberikan isyarat betapa besar keinginan melihat Keke sembuh.
Satu bulan berlalu, akhirnya ayah Keke mendapatkan informasi seorang Haji yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Lokasinya terletak di sebuah pesantren di daerah Banten. Keke pun pergi kesana bersama keluarga dan sahabatnya, Keke merasa senang karena disetiap pergi untuk berobat selalu ditemani oleh keluarga tercinta. Tiba di lokasi ayah  
Ulasan Pengguna - Tandai sebagai tidak pantas
Saya sungguh terharu dgn kisah keke,
di manakah saya bisa dapatkan VCD nya,,,,
Ingin ku persembahkan VCD itu unt seseorang yang mengenalkan ku dgn keke yg tabah,semanat dan tegar melalui novel itu.

Buku terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pages - Menu

Blogroll

Blogger templates

Blogger news